Jakarta - Keamanan cyber, kesehatan ekonomi global, kejutan harga energi dan serangan teroris adalah beberapa risiko utama yang menyangkut bisnis dan dapat mengancam kemampuan mereka untuk beroperasi. Ini adalah hasil survei baru oleh World Economic Forum (WEF) yang dipublikasikan.Situs Judi Online
Dikutip dari CNBC, seperti ditulis Minggu (15/10/2017) survei yang dilakukan setiap tahun oleh mitra strategis WEF Marsh & McLennan Companies dan Zurich Insurance Group, menyoroti sepuluh risiko yang saat ini diperhatikan oleh pelaku bisnis:
1. Pengangguran dan setengah pengangguran
2. Krisis fiskal
3. Kegagalan pemerintahan nasional
4. Guncangan harga energi
5. Ketidakstabilan sosial yang luar biasa
6. Kegagalan mekanisme keuangan atau institusi
7. Kegagalan infrastruktur
8. Serangan cyber
9. Konflik antar negara
10. Serangan teroris
Sementara kekhawatiran tentang kesehatan keseluruhan ekonomi global terus mendominasi daftar. Laporan tersebut menemukan kekhawatiran seputar risiko keamanan dunia maya meningkat.
Dalam sebuah pernyataan pers Presiden Marsh Global Risk & Digital, John Drzik mengatakan pemimpin bisnis di dunia sekarang menempatkan cyber sebagai risiko utama mereka. Perusahaan juga perlu menganalisa secara ketat bagaimana ancaman ini dapat mempengaruhi operasi mereka dan mengambil langkah-langkah mitigasi risiko dan ketahanan yang sesuai.
Hasil dari survei tersebut menemukan responden di wilayah Amerika Utara, Asia Timur dan Pasifik paling prihatin dengan serangan cyber dan gelembung aset. Sementara itu, pengangguran, krisis fiskal dan kegagalan pemerintah suatu negara memberikan stabilitas adalah tiga risiko utama yang dihadapi bisnis secara global.BANDAR POKER ONLINE
Selain itu, data survei dari Survei Opini Eksekutif (Executive Opinion Survey/EOS), yang diambil dari lebih 12.411 pengusahan di 136 negara. Hasil survei tersebut juga menampilkan hasil ketakutan para pengusaha adalah kejutan harga energi, ketidakstabilan sosial yang mendalam, kegagalan mekanisme atau institusi keuangan, kegagalan infrastruktur kritis, konflik antar negara dan serangan teroris.
Melihat hasil survei, tampak dalam jangka menengah, para pengusaha memusatkan perhatian pada risiko sosial dan ekonomi namun penting untuk tetap siap menghadapi risiko lingkungan dan teknologi.