SATUQQ - Siapa sangka, pemandangan tumpukan kardus bekas menjadi ladang penghasilan bernilai ratusan juta. Kardus- kardus bekas tersebut diubah menjadi berharga oleh Juragan Gudang Kardus di Kawasan Kramat Djati, Jakarta Timur Dewi Lestari.
Dewi yang semula merupakan karyawan di sebuah perusahaan konsultan usaha mikro kecil menengah (UMKM) beralih profesi menjadi pengusaha sukses.
Dewi bercerita awalnya jual beli kardus hanya usaha sampingan dan ia sempat ragu untuk meninggalkan pekerjaannya untuk serius berbisnis di jual beli kardus. Namun, setelah melihat usaha bisnis sampingannya cukup menggiurkan. Dewi akhirnya di tahun 2007 mulai fokus dalam penjualan kardus bekas.
"Awalnya sampingan dengan modal tabungan Rp 10 juta. Karena ada kenalan kan butuh dan saya tau dimana beli kardus begitu dia minta pesan 1.000 kardus sebulan. Kemudian kan ada sisa, kardus kardus ini saya pajang di depan rumah, eh tarnyata banyak yang nawar. Nah sambil yang pesanan 1000/ bulan jalan, ternyata pesanan dari yang (konsumen) lain juga bermunculan. Jadi akhirnya mulai serius jualan dari tahun 2007," kata dia,Kamis (9/8/2018).
Perempuan lulusan Teknik Informasi Institut Pertanian Bogor (IPB) ini akhirnya mencari beberapa perusahaan yang bisa membuang limbah kardus. Limbah kardus yang diincarnya tidak sembarangan, namun hanya kardus yang masih layak digunakan yang biasanya kardus bekas dari paket pengiriman barang impor.
"Ini seperti ngelink gitu, awalnya satu perusahaan yang kerjasama buat kita tampung limbah kardusnya. Nah sampai sekarang ada 10 perusahaan yang kerja sama," kata dia.
Meski tidak setiap hari kardus kardus bekas tersebut datang. Namun Dewi menyebutkan, jika limbah tersebt datang secara berkala. Satu pabrik bisa memberi 1 hingga 2 truk dengan rincian 1000 kardus/ truk dalam sekali kirim.
"Kita harus siap tampung aja. Berapa yang mereka mau kasih ke kita. Kita bayar," ujar dia.
Dewi mengaku hingga saat ini ia bisa menjual sekitar 1.000 kardus per hari. Dengan beberapa jenis ukuran, ada yang untuk kebutuhan kecil sedang dan sangat besar. Pilihan harganya pun beragam mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 20.000, tentunya harga disesuaikan dengan ukuran dan ketebalan kardus.
"Biasanya yang bagus itu kardus-kardus bekas membungkus barang impor dari pabrik-pabrik. Sehari bisa keluar 500-1.000 kardus," kata dia.
Dari hasil hitungan jika diasumsikan penjualan 1.000 kardus/ hari dikalikan kardus yang paling banyak dibeli yaitu di harga Rp 10.000 maka penghasilan dari penjualan kardus bisa mencapai Rp 300 juta/ bulan. DOMINO QQ
"Iya bisa segitu (Rp 300 juta) tapi kan bisa kurang juga nggak selalu 1.000 kardus yang keluar," ujar dia.
Meski tampak mudah namun banyak juga tantangan tang harus dihadapi Dewi selama jatuh bangun mengelola bisnis selama 11 tahun. Salah satunya keterbatasan suplai barang.
Kesulitan selama awal ia membangun bisnis ini adalah suplai limbah kardus yang suplainya tidak selalu tersedia.
Dewi menjelaskan, untuk menjalankan bisnisnya ia menggunakan jaringan bisnis selama dia menjadi konsultan bisnis UMKM. Ia mulai mencari pabrik mana saja yang memiliki limbah kardus bekas.
"Dulu saya sempat cari perusahaan mana yang punya limbah kardus bekas tapi masih layak pakai," kata dia. Agen Domino QQ Terpercaya
"Kalau misalnya dari pabrik sana dari negara sana yang impor ke perusahaan tersebut itu kan kadang suka ganti produk kan, konsumen kita di Indonesia cocok dengan kardus yang sebelumnya tapi kan kalau second gitu kan masalahnya, masalah ganti kemasan ganti produk yasudah ukurannya berubah," jelas dia.