Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim investor kembali minati blok minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Hal ini disinyalir akibat diterapkannya konsep bagi hasil migas baru dengan skema gross split. Domino terpercaya
Minat investasi tersebut ditunjukan pada animo investor terhadap penawaran blok migas putaran I 2017. Hingga saat ini tercatat 17 dokumen penawaran telah diambil investor yang berasal dari 10 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), terdiri dari KKKS besar dan kecil.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Ego Syhrial menuturkan, kondisi tersebut membaik, dibandingkan tahun lalu tidak ada yang meminati blok atau wilayah kerja (Wk) migas yang ditawarkan.
"Tahun 2016, (penawaran) WK kita tidak laku, dalam sistem PSC. Sekarang walaupun kita masih nunggu bukti tanggal 18 (September) deadline pada saat penyerahan dokumen. Sudah 17 yang mengakses itu (ambil dokumen) dari 10 KKKS dan KKKS-nya bukan yang KKKS yang kecil-kecil juga. Kombinasi ada yang kecil dan besar," ujar Ego, seperti yang dikutip dari situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, di Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Ego mengungkapkan, kontrak bagi hasil gross split yang baru saja direvisi bukan sekadar pengalihan kebijakan Pemerintah, melainkan upaya Pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi migas. Para KKKS pun kembali berminat blok migas Indonesia. Domino 99 terpercaya
"Terbukti kemarin IPA memberikan presiasi, ketika kita mengadakan sosialisasi (revisi Permen Gross Split)," ujar Ego.