Mereka raup untung besar dari bisnis jual beli senjata api
Merdeka.com - Bagi beberapa orang, jual beli senjata menjadi peluang bisnis menjanjikan sekaligus menggiurkan. Memanfaatkan kondisi negara yang sedang perang, bisnis senjata ibarat pohon uang yang siap dipetik. Situs Judi Online
Adalah Arnon Milchan, pengusaha asal Israel dan juga produser film Hollywood, membuktikannya. Ketika masih muda, Milchan merupakan pedagang senjata sekaligus agen intelijen Israel yang membeli peralatan untuk program nuklir negara tersebut.
Dilansir dari situs berita Haaretz yang ditayangkan Juli 2011 silam, Milchan mengaku kalau bekerja untuk industri keamanan Israel pada 1960-1980an, ketika Shimon Peres masih menjadi Wakil Menteri Pertahanan Israel.
Milchan mulai bisnis jual beli senjata super canggih pada 1970-an. Ketika itu Milchan bertemu koleganya sesama tokoh pemuda di Israel, seperti Moshe Dayan, Teddy Kolleck dan Chaim Herzog.
Di tengah kondisi politik Timur Tengah sedang panas dan bergejolak, Milchan bersama temannya kerap membicarakan urusan politik, termasuk dalam urusan pengadaan senjata bagi tentara Israel melihat peluang bisnis besar di balik dunia politik, yakni bisnis senjata api. Itu sebabnya Milchan tetap menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh politik dan menggunakan jaringannya untuk menjalankan bisnis penjualan senjata.
Sepanjang 1970-an, 1980-an, hingga Perang Teluk 1991, Milchan adalah sosok strategis pengadaan alat perang di Israel. Dia merupakan penyuplai senjata utama bagi negara Yahudi itu. Sebagai contoh, pada saat Perang Teluk 1991, Milchan adalah pemasok tunggal misil Hawk dan Patriot ke Israel, guna menandingi kedigdayaan rudal Scud milik Irak.
Dilansir dari Bisnis Insider Milchan memang piawai dalam bisnis senjata. Milchan Brother, perusahaan milik Milchan, merupakan mitra utama pabrik-pabrik senjata ternama dunia, seperti Raytheon, North American Rockwell, Beechcraft, Bell Halicopter, dan Magnafox. Selama menggeluti bisnis senjata, Milchan sering terseret masalah dan harus berhadapan dengan aparat hukum. Semua itu menjadi sisi gelap karier bisnisnya. Dia akhirnya berhenti dari bisnis senjata usai Perang Teluk 1991.
Data terbaru Majalah Forbes menempatkan Milchan peringkat 301 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai USD 5,1 triliun. Setelah pensiun dari bisnis senjata, kini bisnis Milchan banyak bergerak di film Hollywood, produksinya seperti Gone Girl dan Birdman. Di Israel sendiri, Milchan juga mempunyai saluran TV sendiri yang kini sedang berjuang menghadapi krisis keuangan.
Selain Milchan ada pula Abu Mohammad. Pria asal Suriah ini memanfaatkan perang sipil di negaranya dengan menjual senjata. Abu membuka toko penjualan senjata dengan menjual berbagai macam alat perang seperti granat roket, amunisi bahkan pedang.
"Perang adalah bisnis yang besar," kata Abu seperti dilansir dari berita al-Arabiya, 25 September 2013. Dari bisnis ini, Abu meraup untung USD 370 per hari.
Beberapa senjata kelas atas yang dipamerkan di dinding tokonya, di antaranya senjata api berkaliber 9mm dan AK- 47. Abu menjual senjata yang berasal dari Irak dan Rusia. BANDAR POKER ONLINE
"Harga berkisar dari USD 1.500 sampai USD 2.000, tergantung pada kualitasnya," katanya. Abu yang kala itu masih berusia 20 tahun juga bergabung dengan pemberontak Suriah, dan sesekali meminjamkan senjata yang ada di tokonya. [noe]