JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia mencapai 50,8 kilogram (kg) per kapita per tahun hingga akhir 2018. Tahun lalu, konsumsi ikan masih bertengger di angka 47 kg, kalah dari negara dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia.Agen Domino 99 Terpercaya
"Jadi kita targetkan penambahan 3 kilo, kalau dihitung produksi sekitar 850 ribu ton pasokan ikan," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Rifky Effendi Hardijanto saat ditemui dalam acara Safari Gemarikan dan Pasar Ikan Ramadhan di Mal Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu, 3 Juni 2018.
Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi ikan masyarakat Indonesia memang selalu berada di bawah kedua negara tetangga itu. Sejak 2015, konsumsi ikan di Malaysia dan Singapura masing-masing sudah mencapai 56,2 kg dan 48,9 kg.
Meski begitu, kata Rifky, perkembangan konsumsi ikan di Indonesia sebenarnya cukup baik. Ia mencontohkan, produksi ikan lele tumbuh dua kali lipat dari 800 ribu ton pada 2016 menjadi 1,7 juta ton pada 2017. "Tapi harga di pasar enggak jatuh. Ini menandakan masyarakat kian menggemarinya," ujarnya.Domino99
Menurut Rifky, pertumbuhan konsumsi ikan tidak hanya berdampak pada masyarakat yang mengkonsumsi, tapi juga secara tidak langsung menekan biaya impor pakan ternak. Saat ini, kata dia, pakar impor untuk ternak, seperti ayam dan sapi, masih cukup tinggi. "Sementara ikan tidak jadi ini salah satu alternatif juga kalau semakin banyak yang makan ikan," ucapnya.
KKP, dia menambahkan, akan berupaya mencapai target tersebut. Produksi, baik ikan budi daya maupun tangkap, pun terus digenjot. Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan masing-masing jenis perikanan itu bisa memproduksi 7 juta ton per tahun untuk 2018.