Buka bengkel motor bisa jadi langkah yang tepat bagi kamu yang ingin memulai usaha di bidang otomotif. Tiap tahunnya, populasi motor di Jakarta terus mengalami pertumbuhan sebesar 12 persen. Pada akhir 2014 saja jumlah kendaraan roda dua di ibu kota sudah mencapai 13.084.372 unit.
Nah, dengan banyaknya pengguna sepeda motor, tentu sudah terbayang kan kalau prospek bisnis ini cerah? Semua motor di jalanan pun pasti butuh servis dong. Mau servis di mana lagi kalau gak di bengkel? Situs Judi Online
Selain prospeknya yang selalu cerah setiap saat, ketika bulan Ramadan, volume servis motor di bengkel bisa meningkat hingga 10 persen. Terutama pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Mengapa demikian? Karena bayak pengendara motor yang kerap menggunakan motornya untuk mudik. Jadi, gak jarang mereka rutin melakukan pengecekan mesin, tune-up, dan lainnya sebelum menempuh perjalanan jauh.
Peningkatan volume servis juga sering terjadi menjelang Tahun Baru. Karena pada momentum tersebut, banyak orang yang sengaja ambil cuti panjang dan terpikir untuk menyervis motornya agar kondisinya kembali prima.
Ada 3 jenis bengkel motor yang wajib kamu ketahui. Pertama bengkel motor umum yang melayani servis ringan maupun berat untuk tipe dan merek motor apa saja. Lalu bengkel motor spesialis yang membuka servis untuk tipe dan merek motor tertentu tapi tanpa afiliasi dengan Agen Pemengang Merek (APM). Dan yang terakhir, bengkel motor custom yang melayani modifikasi motor.
Namun, perihal buka bengkel motor jelas punya tantangan yang sama, yaitu pelayanan konsumen dan operasional. Dan kali ini kita bakal mengupas hal-hal seputar buka bengkel motor umum.
Buka bengkel motor umum sebenarnya bisa dilakukan di lahan yang sempit sekalipun. Untuk contoh kasus, kita ambil contoh Andi yang merupakan supervisor di Perusahaan X. Dia berniat menyewa lahan atau ruko kurang lebih sebesar 6×10 meter di Jakarta Timur untuk memulai usaha ini.
Sebelum kita bahas lebih detil mengenai operasionalnya, cari tahu dulu berapa rupiah yang harus Andi siapkan. Simak lebih lanjut yuk.
MODAL AWAL
Sewa lahan dan renovasi
– Sewa ruko: Rp 30 juta per tahun
– Renovasi: Rp 10 juta
Total: Rp 40 juta
Apabila kamu merasa berat untuk menyewa lahan, coba negosiasikan harganya dengan pemilik lahan dan negosiasikan pula metode bayarnya. Gak jarang kok ada pemilik ruko yang menerapkan sistem cicilan dua kali untuk sewa setahun.
Satu hal yang harus diingat ketika memilih ruko adalah lokasinya. Lokasi ruko yang akan kamu jadikan bengkel harus strategis alias sering dilalui pengendara motor dan di dekat perumahan.
Perhatikan juga pesaingmu. Jika sudah ada bengkel motor umum yang sudah berdiri dalam jangka waktu lama di wilayah tersebut, pikir dua kali untuk mendirikan usaha yang sama. Pelanggan tentunya lebih memilih bengkel yang sudah lama dan terpercaya ketimbang yang baru berdiri.
Setelah ruko disewa, lakukanlah renovasi dan atur tata letak showcase dan tempat servis. Pikirkan juga di mana kamu akan menempatkan stok spareparts, kardus oli, dan lainnya.
Biaya peralatan Bandar Poker Online
Ada dua jenis peralatan yang harus dipahami, yaitu peralatan umum seperti kunci, tang, palu, dan lainnya, serta peralatan khusus seperti gerinda, bor, dan kompresor. Berikut rincian harganya.
Peralatan umum:
– 1 set kunci T: Rp 200 ribu
– 1 set kunci Y cabang 3: Rp 60 ribu
– 1 set kunci pas ring: Rp 550 ribu
– 1 set kunci ring: Rp 200 ribu
– 1 set kunci pas: Rp 450 ribu
– Kunci bintang: Rp 50 ribu
– Kunci dan tangkai shok: Rp 200 ribu
– 1 set kunci L: Rp 185 ribu
– Kunci Inggris 45mm: Rp 150 ribu
– Kunci busi motor bebek 3 jenis: Rp 100 ribu
– 1 set obeng minus dan plus: Rp 120 ribu
– Obeng ketok: Rp 150 ribu
– Tang jepit, potong, buaya, sklip buka dan sklip tutup: Rp 200 ribu
– Tang steel: Rp 120 ribu
– Palu besi dan karet: Rp 150 ribu
– Pahat: Rp 25 ribu
– Gergaji besi: Rp 75 ribu
– Ragum: Rp 500 ribu
Total: Rp 3.485.000
Peralatan khusus
– Gerinda tangan: Rp 500 ribu
– Gerinda duduk: Rp 200 ribu
– Bor tangan: Rp 400 ribu
– Kompresor udara: Rp 1,5 juta
Total: Rp 2.600.000
Total biaya peralatan: 3.485.000 + 2.600.000 = Rp 6.085.000
Parts dan Pelumas
Jangan lupa untuk menganggarkan biaya belanja sparepart kecil, seperti paking carburator, paking knalpot, paking blok mesin, saklar, panel-panel, baut mesin, kampas, dan busi. Mengapa barang-barang itu harus tersedia di bengkelmu? Karena sifatnya fast moving atau perputarannya cepat.
Dan dalam membeli pelumas atau oli, belilah dua merek pelumas keluaran APM sebanyak empat karton. Selain itu, kamu pun butuh cairan-cairan seperti carburator cleaner, injector cleaner, fork oil, minyak rem, dan lainnya. Berikut rincian biayanya:
– Pelumas dan cairan-cairan lain: Rp 3.500.000
– Spareparts: Rp 3.000.0000
Total: Rp 6.500.000
Pada awal bengkelmu dibuka, ada baiknya untuk menjaga ketersediaan barang-barang ini setidaknya untuk tiga bulan. Dan jangan pernah tergoda jika kamu ditawari sistem konsinasi (titip jual) oleh para sales sparepart atau oli. Hal itu justru menimbulkan risiko kehilangan barang.
Manfaatkan pula promo yang ditawarkan sales untuk pembelian pelumas atau sparepart. Setiap brand pasti punya promo seperti beli 1 karton gratis 1, atau diskon untuk masa tertentu. Sebagian brand juga punya sistem point reward untuk setiap barang yang kamu order dalam jumlah besar.
Biaya operasional
– Upah dua orang karyawan untuk mekanik dan admin: Rp 480 ribu x 2 = Rp 960 ribu / bulan (1 mekanik dengan upah Rp 20 ribu perhari).
– Biaya listrik dan telepon: Rp 500 ribu
– Biaya lain-lain: Rp 1 juta
Total: Rp 2.460.000
Supaya aman, siapkan biaya operasional untuk tiga bulan pertama. Jadi Rp 2.460.000 x 3 = Rp 7.380.000
Nah, kalau udah tahu estimasi masing-masing biaya, sekarang coba kita hitung total modal awal yang dibutuhkan Andi:
Biaya sewa lahan/ ruko dan renovasi = Rp 40.000.000
Biaya peralatan = Rp 6.085.000
Biaya parts dan pelumas = Rp 6.500.000
Biaya operasional (3 bulan) = Rp 7.380.000
Total modal awal = Rp 59.965.000
Kalau dibuletin, ya jadikanlah modal awal yang dibutuhkan sebesar Rp 60 juta. Dari tabungan pribadinya, Andi sudah punya dana Rp 20 juta. Sisanya gimana dong?
Sebagai salah satu alternatif, Andi bisa mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) untuk menutupi sisa modal yang dibutuhkan.
KENAPA HARUS MENGAJUKAN KTA?
Karena bulan Ramadan sudah dekat, dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis ini prospeknya sangat cerah pada momentum tersebut. Jadi jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Kamu pasti mau balik modal cepat kan?
Selain itu, kamu tidak harus menjaminkan aset jika mengajukan pinjaman lewat KTA. Proses pencairan cepat, peluangmu pun besar untuk mendapat persetujuan dari bank karena kamu adalah seorang karyawan berpenghasilan tetap. Selama kalkulasi akan prospek bisnismu jelas, gak perlu takut untuk ambil kredit ini demi membuka usaha.
SIMULASI PINJAMAN
Kita ambil contoh KTA dari Standard Chartered Bank. Pinjaman ini menawarkan plafon hingga Rp 200 juta dengan bunga mulai dari 0,98 persen per bulan. Pembayarannya bisa diangsur sampai 60 bulan lho.
Meminjam sebesar Rp 40 juta dengan tenor 48 bulan, maka begini penghitungan cicilannya:
Pinjaman: Rp 40.000.000
Bunga: 19,08% per tahun
Tenor: 48 bulan
Cicilan per bulan: [pinjaman + (pokok bunga)] : 48 = [40.000.000 + (40.000.000 x 19,08% x 4)] : 48 = Rp 1.469.333