Karena kesuksesan seseorang dipengaruhi banyak hal, setuju ?
Chief Executive Officer, atau yang kerap dikenal sesuai singkatannya yaitu CEO merupakan salah satu profesi idaman sekaligus paling disegani. Mereka yang menjadi CEO bisa dibilang menempati jajaran tertinggi di perusahaannya dan bertanggungjawab terhadap berbagai aspek organisasional di dalamnya. Gak heran jika dibutuhkan pengalaman dan pendidikan yang mumpuni untuk bisa menempati posisi ini karena tanggung jawab yang diemban tidak lah mudah.
Kualifikasinya yang tinggi tentu membuat gak mudah mencari orang yang sesuai menjabat posisi ini. Meski begitu, ternyata ada beragam faktor unik yang bisa menjadi indikator dalam menemukan calon CEO hebat. Di luar latar belakang maupun pendidikannya, faktor-faktor ini juga punya pengaruh tersendiri bahkan sudah terbukti berdasarkan berbagai studi. Dilansir dari Live Science, berikut delapan faktor penentu tersebut:
1. Nama
Nama-nama tertentu diketahui terkait dengan status menjadi CEO. Salah satu jejaring sosial bernama LinkedIn pernah melakukan survei untuk mencari nama CEO yang paling ‘pasaran’ digunakan. Ternyata, nama-nama depan yang singkat dan mudah dieja seperti ‘Peter’ atau ‘Deborah’ menjadi popular di kalangan CEO. Ternyata ada penjelasan yang cukup logis di baliknya. Nama yang simpel lebih mempermudah orang untuk didekati. Tak sedikit para CEO yang membuat nama panggilan yang lebih simpel untuk dirinya sendiri.
2. Wajah
Penelitian dari University of Wisconsin-Milwaukee pernah mencoba mengamati 55 wajah CEO. Hasilnya, ternyata para CEO yang sukses memimpin perusahaan rata-rata memiliki fitur muka yang lebar. Disimpulkan bahwa wajah yang lebar identik dengan performa yang lebih tinggi. Kok bisa ya?
Semoga segera ada penelitian ilmiahnya.
3. Kepribadian
Meski di tengah aktivitasnya yang terbilang sosial lantaran harus menemui berbagai macam orang baik itu klien dan karyawan, nyatanya seorang CEO gak selalu merasa senang tuh. Survei dari RHR International terhadap 83 CEO membuktikan bahwa CEO kerap merasa terisolasi dan menyendiri yang mungkin disebabkan oleh beban pekerjaan yang memberi tekanan. Inilah yang menjadi tugas para CEO untuk bisa menanggulangi berbagai tekanan tersebut.
4. Ego
Menurut sebuah studi, ego yang tinggi bisa saja membawa perusahaan ke sebuah kesuksesan atau malah kegagalan. Jadi bisa dibilang bahwa bagaimanapun ego memang dibutuhkan, namun harus diberdayakan dengan cara yang tepat. Salah satu langkahnya adalah dengan menyeimbangkannya dengan kemauan yang kuat.
5. Kesederhanaan
Menjadi pemimpin, khususnya CEO bukan berarti meneksklusifkan diri dari lingkungan. Justru sifat rendah hati dan kesederhanaan mutlak dimiliki oleh mereka yang berada di posisi ini. Alih-alih menolak kritik dan tidak mengakui kesalahan, sebuah survei dari University of Buffalo dan University of Wisconsin-Milwaukee mendapatkan bahwa pemimpin yang memiliki sifat rendah hati memiliki jenis kepemimpinan yang lebih efektif. Pemimpin yang rendah hati dan tidak malu mengakui kesalahan dipandang lebih manusiawi sehingga mempengaruhi cara pandang karyawannya dan juga performa mereka.
6. Menyadari kesalahan sendiri
Mengakui kesalahan sendiri juga gak selamanya dinilai ‘lembek’ atau tidak berpendirian lho. Malah sifat semacam ini dibutuhkan juga oleh para CEO. Menurut sebuah studi yang dikembangkan Stanford University, orang yang menyadari dan mau mengakui kesalahannya memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar. Rasa tanggung jawab tersebut juga mengantarkan mereka menjadi pemimpin yang lebih baik dengan kemungkinan untuk sukses yang lebih besar.
7. Orang tua
Orang tua atau keluarga ternyata juga mengambil andil penting dalam mencetak CEO yang hebat. Mulai dari pola asuh, hubungan antara orang tua dan anak, juga penghasilan dan sumber daya yang dimiliki orang tua turut berpengaruh juga.
Melalui sebuah penelitian dari Southern Methodist University, hal-hal tersebut turut berpengaruh dalam perkembangan anak yang bisa mengarah pada kesuksesan dan juga kemampuan dalam kepemimpinan.
8. Tinggi badan
Kesuksesan dalam karir terutama menjadi CEO ternyata gak lepas dari faktor fisik. Tinggi badan dianggap punya pengaruh besar dalam kesuksesan. Penelitian juga menunjukkan bahwa tinggi badan ideal sekitar 180-an cm juga bisa mempengaruhi pendapatan dan menunjang dalam aspek kepemimpinan. Hal ini tak lain menurut Arianne Cohen, orang dengan tinggi badan yang tinggi cenderung bertindak seperti pemimpin, tinggi badan yang tinggi kerap dipandang lebih dewasa dari segi usia.
Jika dipikir-pikir lagi, mungkin terdengar gak nyambung dan sama sekali gak relevan. Tapi mengingat udah ada bukti ilmiahnya, percaya gak percaya aja deh. Menurutmu sendiri gimana ?