Karena yang dipertaruhkan bukan hanya modalmu, tapi juga persahabatanmu
Membuka usaha bersama sahabat sendiri memang terdengar menyenangkan. Kesamaan ide, selera dan pikiran sering kali menjadi motivasi utama mereka yang memilih berwirausaha bersama sahabat sendiri. Bagaimanapun, membangun usaha dengan sahabat ternyata tidak semudah yang dipikirkan, lho. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukannya. Karena yang dipertaruhkan tidak hanya modal kamu, tapi juga persahabatan kamu.
Simak dulu yuk ketujuh hal ini sebelum kamu berencana untuk membuka usaha dengan sahabat kamu. Semoga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
1. Paling penting: Buatlah perjanjian kerja sama !
Membangun usaha sangat jauh berbeda dari kerja kelompok kuliah. Kamu dan sahabatmu harus terlebih dahulu menyusun perjanjian kerja sama kalian sebelum memulai usaha. Tidak sedikit usaha yang gagal dan berujung pada sengketa, bahkan memutuskan tali persahabatan. Untuk menghindari hal semacam itu, diperlukan lah perjanjian “hitam di atas putih” yang bisa berfungsi untuk mengatur pembagian keuntungan, jabatan, juga keputusan apabila terjadi hal-hal yang tak terduga. Jangan takut dianggap kaku atau perhitungan, karena hal itu memang sangat diperlukan.
2. Pastikan kalian sudah menyamakan visi misi.
Jangan anggap sepele visi dan misi. Karena dalam sebuah usaha, visi dan misi yang akan mengantarkan arah tujuan usaha kamu dan temanmu. Menanamkan visi dan misi juga dapat membantu menjaga kekompakan kalian dan tentunya akan mempermudah kalian dalam menentukan keputusan bagi usaha kalian.
3. Pahami kepribadian dan kapasitas yang dimiliki sahabatmu.
Teman yang asyik diajak main belum tentu asyik diajak kerjasama, lho. Makanya, alangkah baiknya sebelum kamu memulai membangun usaha dengan temanmu, pahami secara baik kepribadian kalian satu sama lain karena membangun usaha hampir mirip dengan membangun rumah tangga. Kalian bakal menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan kekompakan kalian.
Di samping itu, kamu juga harus bisa mengenal dengan baik kapasitas yang dimiliki sahabatmu. Apakah dia memiliki kemampuan dalam segi konsep, marketing, atau justru yang lainnya. Dengan begitu akan mempermudah kalian dalam membagi tugas masing-masing.
4. Setelah mengetahui kemampuan masing-masing, kamu harus menetapkan jabatan secara jelas.
5. Menjalani usaha dengan teman sendiri tidak akan terlepas dari selisih pendapat. Jadi, terbiasalah untuk berdebat.
Menggabungkan berbagai pikiran dalam suatu kerjasama tentu tidak selalu memberikan hasil yang seragam. Adalah hal yang wajar jika kamu akan kerap mengalaminya dengan temanmu serta akan menjadi tantangan tersendiri. Jadi, jangan anggap perbedaan pendapat sebagai awal permusuhan. Jangan juga berusaha menghindarinya. Ada baiknya jika kamu dan temanmu sudah terbiasa terbuka dan mengutarakan pendapat masing-masing, karena keterbukaan juga menjadi salah satu kunci kekompakkan.
6. Kepercayaan wajib dimiliki dan dijaga satu sama lain. Tapi jangan menjadi satu-satunya hal yang kamu andalkan.
Ingat ya, percaya dengan sahabat itu perlu. Tapi jangan sampai hal itu kamu jadikan alasan untuk membuat keputusan yang sepihak di dalam usaha kalian. Pastikan kamu dan sahabatmu selalu mengonsultasikan ke satu sama lain sebelum membuat keputusan. Jangan hanya karena kamu sudah sangat yakin dengan sahabatmu, lantas kamu membiarkan semua keputusan berada di tangannya, begitu juga sebaliknya. Sebagai sesama rekan kerja, kamu dan sahabatmu berhak dan wajib tahu dengan segala perkembangan usaha kalian.
7. Meskipun berteman, tetap harus bisa jaga profesionalitas.
Ini juga menjadi hal yang patut digarisbawahi. Meskipun status kalian adalah sahabat, namun kalian harus pintar menempatkan posisi masing-masing di berbagai situasi. Ada kalanya kalian menempatkan diri sebagai sahabat atau menjadi rekan kerja. Dengan begitu kalian tidak hanya dapat bekerja secara lebih efektif, tapi juga dapat menjaga persahabatan kalian. Sebaiknya, sempatkan waktu untuk quality time dengan sahabatmu sekedar untuk hang out dan berdiskusi santai demi melepas kejenuhan kalian. Tapi setelah itu, kembalilah menjadi profesional ketika kalian sama-sama sedang mengurusi usaha.
Memang tidak selalu mudah, tapi bukan berarti mustahil. Selama kamu yakin dan sudah memahami berbagai ketentuannya, bisa diharapkan usaha kamu dan sahabatmu dapat berjalan lancar. Semoga sukses !