Liputan6.com, Pontianak - Bukalapak membentuk komunitas bagi para Pelapak. Komunitas tersebut untuk mewujudkan visi dan misi memajukan UKM di Indonesia. Situs Judi Online
Hal ini bertujuan sebagai upaya wadah berbagi ilmu ke sesama Pelapak dalam memajukan bisnis mereka. Tentunya diharapkan dapat bergotong royong membangun ekonomi digital Indonesia.
Berdasarkan data Bukalapak, hingga saat ini anggota komunitas telah mencapai lebih dari 5.000 anggota yang tersebar di 80 kota di seluruh Indonesia.
Bukalapak bekerja sama dengan JNE akan menyelenggarakan kopi darat atau Kopdar Komunitas Bukalapak di Kota Pontianak.
Kopdar ini sebenarnya rutin dilakukan oleh Komunitas Bukalapak Pontianak setiap bulannya. Tujuannya untuk memperkuat silaturahmi antar anggota komunitas dengan Bukalapak. Hal ini sebagai keuntungan untuk komunitas. Mereka bisa mendapatkan akses meningkatkan kapasitas dan kapabilitas bisnis melalui serangkaian kegiatan yang akan diikuti oleh mereka.
Tema yang diusung dalam kopdar komunitas Bukalapak Pontianak ini adalah 'Bagaimana Meningkatkan Penghasilan dengan Mengoptimalkan Penjualan Online di Bukalapak.'
“Yang membuat kopdar kali ini terasa istimewa adalah kehadiran perwakilan dari JNE, agar para pelapak Bukalapak dapat memahami bahwa aspek pengemasan barang itu penting agar para pembeli dapat merasa puas dan barang juga terlindungi,” kata Head of Community Management Bukalapak, Muhammad Fikri.
Dia berharap, Komunitas Bukalapak Pontianak dapat berkontribusi dalam hal pengembangan produk lokal di wilayah tersebut. Selain itu juga bisa diikuti oleh Komunitas Bukalapak di kota lainnya di Indonesia.
“Komunitas Bukalapak yang saat ini sudah tersebar di lebih dari 83 kota di seluruh Indonesia merupakan inisiatif dari para pelapak Bukalapak sendiri. Hingga saat ini jumlah pelapak Bukalapak telah mencapai lebih dari 2,2 juta pelapak," kata dia.
Di Komunitas Bukalapak, dia yakin percaya dengan konsep gotong royong dan kolaborasi. Sebab, sukses sendirian itu biasa, sukses bersama-sama itu baru luar biasa.
"Rasa kebersamaan dan persaudaraan dalam berkomunitas ini menjadi penting agar setiap orang berkesempatan menjadi pahlawan bangsa,” tutur dia.
Community Manager Bukalapak, Mega Tri Agustina, menjelaskan di Bukalapak itu ada berbagai zona. Di antaranya adalah regional satu, regional dua, dan tiga, regional satu ada tim di Jakarta.
“Sebenarnya kita komunitas Bukalapak itu sudah ada sejak 2016. Awal mulanya waktu itu kita ada roadshow, di 30 kota jadi waktu itu di tahun 2016 Bukalapak melakukan roadshow 30 kota, salah satu di kota di regional tiga ini adalah Pontianak. Waktu itu kita bentuk, acaranya dua hari,” kata Mega Tri Agustina.
Acara pertama diselenggarakan di sebuah kampus dan kedua di mal. Di mal ini untuk mengajak semua orang yang masih berjualan di offline untuk berjualan di online.
"Akhirnya kita kembangankan komunitas buka lapak dengan menwarkan untuk tidak menjadi istilahnya korlap, tanjer begitu sebutannya di komunitas Bukalapak,” kata Mega Tri Agustina.
Jika berbicara tentang Komunitas Bukalapak, saat ini Komunitas Bukalapak sudah lebih dari 83 komunitas di seluruh Indonesia. Cakupannya sudah ada di bagian barat, tengah dan juga timur. 83 komunitas ini tentunya dibantu oleh masing-masing lokal leader.
“Yang di mana leader ini yang kita sebut korlap, yang jumlahnya kurang lebih 150. Jadi amsing masing kota itu leadernya tidak hanya satu, tetapi tergantung dari jumlah anggotanya, selain itu tergantung keaktifan dari masing-masing anggotanya,” kata Mega Tri Agustina.
Mega bercerita, Buklapak pada saat itu mencoba blususkan bertemu dengan para pelapak yang awal mula Bukalapak berdiri yaitu lapak hobi. Pada saat itu awalnya jual sepeda.
“Mungkin teman- teman yang laki-laki di sini yang ingin mencari barang otomotif barang hobi, itu di Bukalapak pasti ada variasinya. Ada hobi bola, ataupun banding beli apa gratis apa begitu,” ujar Mega Tri Agustina.
Mega Tri Agustina berharap, dari 2013, 2014 hingga 2016 yang Komunitas Bukalapak hanya 30 kota sampai 2018 kota ini mencapai 83 komunitas. Memang-masing masing komunitas ini memiliki kegiatan yaitu sebutannya kopdar alias kopi darat. “Makanya jaringan yang ingin kita jaga di sini adalah kekeluargaan antarsesama anggota Komunitas Bukalapak,” kata Mega Tri Agustina.
Pelapak Jawara, Siapa dia?
Salah satu Pelapak Jawara & Ranger Komunitas Banten, Hakiki, melakukan bedah lapak seperti tips dan trik dalam penulisan judul produk, bagaimana foto produk yang baik, dan sebagainya. Sehingga agenda kopdar kali ini sarat dengan praktik langsung oleh para peserta yang hadir.
"Dibilang banyak, enggak. Karena memang di luar sana jauh lebih banyak ada yang 30 ribu 50 ribu, jadi ini sebenarnya ini standar-standar saja,” kata Hakiki, berbagi cerita di hadapan Komunitas Bukalapak Pontianak.
Dia yakin, apa yang sudah dilakukan tetap akan memberikan dampak positif dalam berjualan online. Sebab, adanya ketekunan dan kejujuran juga menjadi kunci dalam hal bisnis daring ini.
"Nanti ke depannya yang akan saya sharingkan itu kalau merasa itu bagus silakan diambil, tapi kalau merasa mengerti hal itu yaudah biarkan saja. Saya dulu 2014 sudah semester akhir. Saya bingung mau nyari kerja di mana di Jakarta,” kata Hakiki – Pelapak di Bukalapak.
JNE Siap
Sementara itu, menurut Sales Corporate JNE Pontianak, Dery Prayogi, sebagai mitra Bukalapak dalam menyediakan jasa layanan pengiriman siap membantu Bukalapak dalam mewujudkan visinya untuk menjadi online marketplace nomor 1 di Indonesia. Caranya adalah melalui sejumlah layanan yang JNE miliki.
"Diharapkan kegiatan bisnis online para pelapak dapat berjalan maksimal memenuhi kebutuhan pembelinya di mana pun mereka berada,” kata dia.
Dia menjelaskan, fungsi mendasar dari pengemasan adalah melindungi produk dari kerusakan-kerusakan. Pengemasan jenis-jenis barang tertentu juga tidak bisa sembarangan.
Selain itu, penulisan alamat pengirim dan penerima juga harus dilakukan secara tepat, sehingga produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Hal tersebut sangat penting agar para pengguna Bukalapak dapat dengan nyaman berbelanja di Bukalapak. BANDAR POKER ONLINE