Gagal? Selamat mencoba lagi.
Pada saat awal mulai berbisnis, kamu pasti memerlukan modal. Salah satu cara mendapatkan modal adalah melalui investor. Namun, menemukan investor ternyata gampang-gampang susah. Jika kamu tepat mengenai sasaran, mereka pasti langsung mendanai, bahkan bersedia memberikan berapapun yang kamu inginkan! Tetapi, untuk kasus proposal bisnis yang selalu gagal di mata investor, apa sebabnya, ya?
1. Investor tidak mempercayaimu.
Saat menjelaskan betapa menguntungkannya bisnismu, kamu kurang percaya diri. Nah, kalau kamu saja tidak percaya, bagaimana bisa orang lain percaya?
2. Kamu tidak mengerti dengan baik seputar industri tersebut.
Kamu hanya merasa bisnis makanan menguntungkan, tetapi tidak bisa masak dan sama sekali tak mengerti seluk beluk dari bisnis tersebut.
3. Tak ada strategi marketing didalam bisnismu.
Kamu merasa hanya dengan produk unik dan baik, maka bisnis berjalan dengan lancar. Oke... lantas bagaimana orang lain tahu produkmu unggul tanpa marketing?
4. Modal yang diperlukan terlalu banyak untuk bisnis tersebut.
Istilahnya, belum menaklukkan bukit, kamu sudah ingin menaklukkan gunung. Sabar sis dan bro... semuanya butuh proses, termasuk berbisnis.
5. Perencanaan balik modal, keuntungan, sangat tidak jelas.
Pokoknya, bisnis ini pasti untung! Ingatlah, setiap orang itu mau bukti, apalagi investor. Jadi, tidak ada gunanya menjual omongan semata. Kamu harus menyediakan perhitungan yang memadai.
6. Produk atau jasa yang kamu luncurkan kurang unik.
Misalnya kamu menjual jus, maka produk jusmu itu sama saja dengan produk jus lainnya. Lantas, apa bedanya dong di mata investor?
7. Bahkan, bisnis modelmu masih sangat kacau, cenderung tidak jelas.
Ide tersebut perlu dipikirkan kembali secara matang sebelum kamu luncurkan ke publik. Persiapkanlah segala kemungkinan yang akan dipertanyakan oleh investor. Letakkan dirimu sebagai seorang investor.
8. Hubunganmu dengan tim kurang baik dan terlihat oleh investor.
Tim adalah gambaran dari perusahaan. Jika solid, maka perusahaan atau bisnis tersebut bisa berkembang.
9. Investor menilai tim-mu belum mampu untuk bekerja di usaha ini.
Kamu perlu belajar lebih lagi dengan orang-orang yang memang ahli dibidangnya.
10. Tidak menghargai para investor dengan baik, justru cenderung sombong
dan merendahkan mereka.
“Nggak mau invest? Anda yang rugi kok, bukan kita, huh!”
Ingatlah, kamu membutuhkan investor, bukan investor yang butuh kamu. Apa gunanya kamu menyombongkan diri?
11. Kamu terlihat, atau bahkan menyembunyikan banyak hal dari investor.
Kamu tidak transparan terhadap rencana kerjamu. Sepertinya, terlalu banyak karangan atau bahkan puisi indah didalam rencana bisnis kamu. Terlalu mengkhayal!
12. Kamu memasarkan produk atau jasa kepada investor yang salah.
Investormu biasa investasi di bidang property, sedangkan bisnismu di makanan. Benar tidak ada yang mustahil, namun lebih efektif jika kamu mencari seorang investor yang tepat pada sasaran, bukan?
Yuk, mulai perbaiki seluruh berkasmu, persiapkan dirimu dan mulai berburu investor! Domino QQ