Peluang bisnis budidaya jamur beromzet puluhan juta per bulan
Merdeka.com - Bisnis yang digeluti Andarwin, pemuda asal Palembang ini mungkin bisa menginspirasi kita untuk mulai sebuah usaha. Andarwin sangat jeli melihat peluang bisnis, yaitu budidaya jamur. Situs Judi Online
Andarwin bercerita, awal mula bisnis ini dilakoninya karena permintaan jamur tiram yang tinggi. Kemauan keras dan sungguh-sungguh menjadi modal utama dalan membangun bisnis jamur tiramnya ini. Usaha yang digelutinya sejak tahun 2010 ini, kini mampu memberikan penghasilan tidak kurang dari Rp 15 juta setiap bulannya.
Andarwin mengakui menjalankan usahanya tidaklah mudah. Berbagai hambatan dia alami. Mulai dari permodalan, proses pembuatan jamur yang gagal hingga dagangan yang tidak laku.
"Saya sudah menekuni usaha budidaya jamur tiram sejak 2010, sampai sekarang bisa meraup pendapatan cukup lumayan mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya, di samping juga usaha pembibitan di pekarangan rumah di kawasan Kenten Laut Palembang," ujarnya seperti dilansir Antara, Jakarta, Selasa (3/3).
Menurut dia, saat ini para petani jamur di daerah tersebut masih minim sehingga budidaya jamur tiram masih sangat menjanjikan dengan keuntungan lumayan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Andarwin juga memiliki industri kreatif budidaya jamur tiram. Dia membocorkan cara budidaya jamur tiram yaitu menggunakan media serbuk sisa kayu dicampur dengan dedak atau kulit padi serta tepung jagung. Kemudian diaduk hingga merata selanjutnya disiram dengan air yang hanya tingkat keasaman sekitar 7,6 ph. BANDAR POKER ONLINE
Selanjutnya, bubuk olahan yang telah dicampur dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian diikat dan dimasukkan ke dalam bak seperti oven untuk dipanggang kurang lebih 10 sampai 12 jam agar media akan digunakan memadat sebelum dimasukkan bibit.
Dia menjelaskan, setelah melalui pemanggangan baru media tersebut bisa dimasukkan bibit jamur di mana untuk satu botol bibit bisa digunakan menjadi 20 sampai 30 kantong media yang telah dipanggang sebelumnya.
Setelah itu media tersebut dimasukkan ke dalam ruang inkubasi untuk diendapkan kembali kurang lebih dua bulan sebelum kantong bibit jamur dibuka untuk tumbuh keluar tunas jamur serta menghasilkan jamur diinginkan.
Menurut Andarwin, omzet penjualan jamur tiram sudah mencapai 800 kilogram jamur, dengan pemasaran lokal dan sedang dalam proses masuk pasar modern. Sampai saat ini banyak juga konsumen membeli dalam bentuk media pembibitan (baglog) seharga Rp 5.000 yang setiap harinya terjual 300 sampai 400 baglog. Selanjutnya hasil budidaya jamur dijual dengan harga Rp 20.000 per kg, sebagian besar dipasarkan di kawasan pasar induk Jakabaring Palembang.