Sebelum membangun startup bisnis, alangkah baiknya bila memahami terlebih dahulu seputar bisnis. Bagaimana bisa mau membangun startup bisnis bila definisi bisnis sendiri belum paham. Apalagi definisi startupnya. Banyak pemula terjebak dalam istilah “bisnis” sehingga sampai kegiatan merekrut jaringan di perusahaan MLM dikatakan sedang berbisnis.
Untuk memahami bisnis, harus paham terlebih dahulu prinsip dasar berbisnis. Apa prinsip dasar berbisnis? Prinsip dasar berbisnis adalah terjadinya ‘transaksi’, dalam hal ini bisa dikatakan ‘jual-beli’. Ketika paham bahwa prinsip dasar berbisnis adalah jual-beli, maka bisa memahami seputar bisnis. Bila menyangkut prinsip berbisnis, maka bisnis bisa diartikan adalah usaha transaksi jual beli, terlepas apakah berbentuk produk atau jasa.
Bila pengertian bisnis dikaitkan untuk defisini startup atau bisa dikatakan startup bisnis, maka bisa diartikan bahwa startup bisnis adalah sebuah upaya pembangunan sistem transaksi jual-beli, baik berupa produk atau jasa. Di sini startup lebih kepada pembangunan aset berupa bisnis sehingga membutuhkan perencanaan tertentu agar berhasil mencapai tujuan. Kalau bukan pembangunan aset, apa tujuan membangun sistem transaksi atau sistem bisnis?
Apakah perusahaan yang sudah berjalan seperti perusahaan Indomie, Aqua dan sebagainya bukan termasuk startup bisnis? Pada awal pengembangan merupakan startup bisnis. Sampai pada batas tertentu, yakni berhasil memasuki pasar saham alias masuk dalam perusahaan publik, maka sudah tidak lagi dikatakan startup atau perusahaan rintisan.
Seperti apa yang dijelaskan Anis Uzzaman dalam buku Startupedia, seorang investor di 50 startup, ada 6 poin dalam usaha membangun startup bisnis:
1. Membangun Tim Bisnis
2. Menciptakan Produk Bisnis
3. Melindungi Keuntungan Melalui Paten
4. Pemasaran Produk Bisnis
5. Penggalangan Modal Bisnis
6. Strategi Exit (Go Publik)
6 point penting membangun startup bisnis inilah yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan besar yang masuk dalam bursa saham. Biasanya akan diberi nama Tbk (terbuka alias masuk di bursa saham) bila perusahaan yang ada di Indonesia.
Namun bila melihat popularitas startup bisnis secara internasional, maka terjadi ketika memasuki dunia online yakni pada masa buble dot-com. Karena di masa itulah terjadi pembangunan startup secara bersamaan, yang mana banyak perusahaan membangun website sebagai lahan baru dalam pengembangan sebuah bisnis.
Bisa kita simpulkan inti mengenai startup bisnis yang sedang nge-tren di era informasi ini. Berikut inti sebuah startup:
• Masih dalam tahap berkembang dengan 6 poin pembangunan startup
• Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
• Umumnya produk dan jasa yang dibuat berupa digital
• Biasanya beroperasi melalui website
• Target bisnis jangka panjang
Google dan Facebook adalah salah satu startup kelahiran era buble dot-com alias lahir ketika memasuki era online sekitar tahun 1998-2000.
Di sini bisa anda pahami bahwa langkah startup berujung pada pembangunan aset. Sebuah perusahaan yang bisa dijual-belikan, bisa mengalami kenaikan harga atau penurunan, dan juga bisa dimasukki berbagai orang untuk menikmati saham-sahamnya.
Lalu bagaimana langkah membangun startup bisnis untuk pemula? Bila masalah membangun startup, dianggap sangat berat untuk seorang pemula. Pemula yang seperti apa? Pemula yang memang membangun sebuah bisnis kecil saja belum dialaminya. Apalagi pemula yang berkantong tipis, lebih gila lagi kesulitannya. Namun disini akan dijelaskan bagaimana membangun startup kelas pemula dengan mementingkan prinsip 6 point pembangunan startup.
6 Tips Sukses Membangun Startup Bisnis Untuk Pemula
1. Membangun Tim Bisnis
Membangun bisnis, bisa sekedar membangun gedung, mencari karyawan, lalu anda sebagai pemilik ikut andil dalam berjalannnya bisnis. Seperi usaha bakso dipinggir jalan yang karyawan dan pemiliknya sama-sama bekerja mengurusi bisnis. Maka kegiatan bisnis seperti ini bukan termasuk startup bisnis. Kenapa bukan startup? Hal penting dalam tim tidak diatur dengan rapih dan masih mengalami kekurangan dalam membangun tim.
Bila menyangkut membangun tim, anda tidak hanya berpikiran tim internal tetapi juga tim eksternal. Hal penting lainnya adalah sistem seputar pengelolaan tim. Bagaimana pengelolaan tim-nya?
Bila anda sebagai pemula, untuk menajamkan membangun tim bisnis, anda bisa mencoba bekerjasama
dengan salah satu orang. Bagaimana perjalanan kerjasamanya? Bila pergerakan tersendat-sendat karena selalu berbeda pandang sampai pada titik pembubaran tim, anda akan lebih sulit lagi membangun startup bisnis.
2. Menciptakan Produk Bisnis
Karena rata-rata startup lebih dikenal dengan perusahaan yang bergerak dalam hal teknologi digital, alangkah baiknya bila anda memikirkan pembuatan produk dalam bentuk digital. Hal ini memiliki alasan mengingat efektifitas pengelolaan sebuah produk atau jasa.
Sebagai contoh adalah Google yang memiliki layanan/jasa periklanan. Dengan kecanggihan teknologi, pihak Google menciptakan sebuah sistem layanan periklanan sehingga si pemasang iklan dengan mudah beriklan tanpa perlu menghubungi pihak pemasang iklan. Hal ini berbeda jauh dengan iklan secara offline yang masih membutuhkan pihak pemasang iklan.
Menciptakan produk dan jasa memang sangat penting. Lebih dari itu adalah menyangkut sistem produksi dan layanannya.
Bagaimana pemula menangani hal ini? Yang dibutuhkan pemula adalah belajar berpatner pada orang yang mampu menciptakan sebuah produk atau jasa. Bila anda mampu, tetap harus memiliki patner lain bila dirasa belum mencukupi menciptakan produk dan jasa yang tahan lama.
3. Melindungi Melalui Paten
Sekali lagi, tujuan membangun startup bisnis adalah untuk membangun sebuah aset. Tidak sekedar pembangunan bisnis semata. Penciptaan sebuah aset akan menghasilkan harga jual tertentu. Bila seperti itu, hal penting bagi startup adalah melindungi dengan paten dan segala bentuk legalitas lainnya.
Mau atau tidak mau, terima atau tidak terima, anda harus memikirkan legalitas sebuah perusahaan. Bila menyangkut legalitas, anda harus memiliki tim dari ahli hukum. Bila tidak, startup akan lenyap seiring klaim kepemilikan oleh pihak lain yang sebenarnya hak perusahaan anda.
Terpenting untuk pemula dalam hal ini adalah merahasiakan terlebih dahulu rencana besar anda sebelum dilindungi oleh hukum. Rencana yang anda tampilkan untuk kegiatan bisnis hanya sekedar rencana kecil.
4. Pemasaran Bisnis
Sekedar jualan bakso saja, membutuhkan sebaran brosur dan lainnya untuk memperkenalkan bisnis. Bagaimana dengan startup bisnis? Sebagai startup bisnis, tidak sekedar penting melakukan kegiatan marketing. Lebih dari itu, harus menciptakan sistem marketing. Sebuah startup dijalankan oleh manusia, mau atau tidak, yang berpotensi mengalami pergantian. Maka membuat sistem bisnis termasuk di dalamnya sistem marketing adalah langkah yang penting dilakukan. Bila tidak memikirkan sistem marketing, bagaimana mau dikatakan startup? Startup adalah perusahaan baru yang sedang berkembang menuju perusahaan Go Publik.
Langkah pemula adalah mampu memarketingkan bisnis skala kecil dengan strategi besar. Ini hal penting yang perlu dikuasai. Tujuannya bukan anda yang akan menjadi tim marketing tetapi anda mampu mencari tim bagian marketing yang akan bekerja untuk anda.
5. Penggalangan Modal Bisnis
Strategi membangun startup yang penting adalah mampu menggalang modal bisnis. Sebuah perusahaan bukan murni hasil modal sendiri. Pada awal, modal bisa saja hasil keringat anda bekerja di salah satu perusahaan. Pada awal pembangunan startup, memang bisa hanya mengandalkan modal keluarga atau teman. Namun bila sudah tahap pengembangan, strategi penggalangan dana tidak cukup hanya mengandalkan modal keluarga atau teman.
Sebagai pemula, langkah terbaik adalah mampu membuat proposal perencanaan bisnis untuk diajukkan pada pihak terkait yang mampu dalam permodalan. Dari proposal tersebut, menandakan bahwa anda serius membangun bisnis. Sebagai pihak pemodal pun akan paham jalannya sebuah bisnis. Sebuah perencanaan bisa terbaca arah keberhasilannya. Jadi, perhatikan terlebih dahulu dalam membuat proposal rencana bisnis
6. Strategi Exit
Ketika aset sudah terbangun dan berjalan, anda perlu dan penting memikikan strategi exit. Dalam hal ini bisa dikatakan usaha menjual perusahaan. Bisa lewat jalur pasar saham atau diakuisisi oleh perusahaan lain. Bila menjual perusahaan di pasar saham, maka perusahaan anda akan berlabel “Tbk”. Namun bila diakuisisi perusahaan lain, perusahaan anda akan berlindung dibawah perusahaan yang mengakuisisi. Sebagai contoh adalah Facebook mengakuisisi perusahaan Instagram sehingga Instagram lebih sukses lagi perkembangannya akibat pengelolaan dari pihak Facebook.
Itulah beberapa tips yang dapat penulis bagikan kepada pembaca, beberapa tips atau cara di atas patut di coba bagi anda yang ingin memulai suatu model bisnis startup karena sudah banyak yang mencobanya. Memang dalam memulai bisnis dengan tingkatan startup sudah masuk dlam skala yang besar, bukan sekedar bisnis biasa sehingga di butuhkan sistem manajemen yang benar-benar baik. Cukup sekian yang dapat kami bagikan kali ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk bagikan artikel ini ke saudara atau rekan bisnis yang membutuhkan.