Start where you are, use what you have and do what you can
Keterbatasan mungkin adalah hal terakhir yang kamu harapkan ketika mengerjakan sebuah proyek kreatif, namun sebenarnya keterbatasan bisa menjadi hal positif, lho. Kalau kamu pernah merasakan 'indahnya' blank space sebelum menulis, kamu mungkin tahu bagaimana rasanya dibekukan oleh ketidakmampuan untuk menciptakan sesuatu. Keterbatasan akan menjauhkan beberapa pilihan yang tersedia untuk kita.
Daripada mengutuk keterbatasan, lebih baik kamu lihat 7 contoh peristiwa yang membuktikan bahwa dari keterbatasan kita bisa membuat sesuatu yang menakjubkan.
1. Cerita pendek yang akan membuat hatimu pilu hanya dalam enam kata.
Ini adalah salah satu cerpen yang sudah tua namun masih selalu dikenang, tak ada satu orang yang bisa mengetahui bagaimana cerita tersebut bisa ditulis. Cerita pendek ini ditulis oleh Ernest Hemingway, yang saat itu sedang bertaruh dengan temannya bahwa ia bisa menulis keseluruhan cerita hanya dengan enam kata saja.
Tentu saja sulit! Bagaimana bisa kita menjelaskan karakter, konflik, dan alur hanya dengan enam kata? Inilah yang Hemingway tulis:
For sale: baby shoes, never worn
Dengan keterbatasan enam kata, Hemingway harus membuat cerita yang kompleks dan sarat makna.
And he did.
2. Merangkum kisah hidupmu dalam sebuah kalimat: six-word memoirs.
Ngomongin soal pembatasan tulisan enam kata, ada proyek yang juga gak kalah mengasyikkan. Buku Not Quite What I Was Planning adalah koleksi memoar yang ditulis oleh penulis terkenal hanya dalam enam kata. Menyimpulkan kisah kehidupan hanya dalam enam kata terdengar sulit, namun bayangkan menulis satu buku yang menceritakan soal kehidupanmu, enam kata rasanya tak terlalu susah 'kan?
Ini beberapa contoh isi dari buku tersebut:
Well, I thought it was funny. — Stephen ColbertCouldn’t cope so I wrote songs. — Aimee MannGrumpy old soundman needs love, too. — Lennie RosengardPainful nerd kid, happy nerd adult. — Linda WilliamsonNo future, no past. Not lost. — Matt Brensilver
3. Cidera fatal yang akhirnya menjadi sebuah anugerah.
Sebagai seorang siswa di sekolah seni, cidera tangan yang dialami Phil Hansen membuatnya menderita. Tangannya tak lagi bisa menggambar dengan benar karena selalu gemetar dan itu membuatnya tak mampu menggambar garis lurus.
Kemudian Phil sadar bahwa betapa keterbatasannya mampu membuatnya menjadi diri sendiri: mulai dari menggambar standar menjadi menggambar menggunakan gerakan karate dan membuat berbagai karya seni temporer.
4. Awalnya barang-barang yang dimiliki terbatas, namun kini menjadi karya seni unik.
Michael Johansson menggunakan objek-objek yang tak terpakai dan kemudian mengubahnya menjadi proyek yang artistik. Apa yang menyebabkan hasil kerja Michael mengesankan adalah semua objek yang dipakai menjadi pas dalam satu area.
5. Ketika larangan hak cipta menjadi sebuah inspirasi.
Tahu Blackout Poems?
Blackout poems diciptakan oleh Austin Kleon, seorang penulis yang menggunakan spidol hitam untuk menutupi kata-kata, menghilangkannya dari konten asli hingga pesan asli Austin yang terlihat. Singkatnya, ia perlu memastikan bahwa pesan akhir yang ia sampaikan di setiap puisinya, harus berbeda, terbalik, atau terparodikan dari konten aslinya sehingga ia tak perlu khawatir soal larangan hak cipta.
How’s that for creative restrictions?
6. Kendala dalam memaksakan diri ketika tak ada seorang pun yang bisa mengembangkan pekerjaanmu.
Damien Correll adalah seorang desainer yang dulunya terkenal memaksakan keterbatasannya dalam setiap hasil karyanya. Tanpa adanya keterbatasan, ia merasa bahwa ia terlalu banyak memiliki kebebasan. Ia juga belajar bahwa bekerja dalam tekanan dan keterbatasan kadang membuat seseorang menemui batas baru dalam dirinya.
I find [constraints] make the process a little more enjoyable and the final output is usually something I’m more proud of.
7. Larangan dalam dunia bisnis: staying small when you can’t go big.
Kadang kita lupa bahwa perusahaan besar seperti Google dan Facebook dulunya juga pernah menjadi sebuah usaha yang kecil. Lihatlah Google dan Facebook sekarang. Rasanya susah untuk membayangkan mereka dulunya bekerja dengan penuh keterbatasan. They did, and look at them now.
Constraints are often advantages in disguise. Forget about venture capital, long release cycles, and quick hires. Instead, work with what you have.
Start where you are, use what you have, and do what you can.
Jadi, masih suka ngeluh ini itu? Aku gak punya ini, aku gak bisa itu, tapi aku kan bla bla bla?
Malu atuh sama bosnya Google dan Facebook. Domino QQ