Gak susah kok
Idealnya, bos atau manager seharusnya adalah orang yang membimbing karyawannya sehingga menjadi orang sukses. Bukan hanya itu, mereka juga bertugas membimbing setiap karyawan untuk bisa berkembang dalam bidangnya.
Tapi, jika kebetulan kamu dihadapkan dengan bos yang otoriter bahkan galak, apa yang harus kamu lakukan? Apakah berpikir ingin pindah kerja saja walaupun kamu menyukai pekerjaanmu? Tentu tidak, kan? Jangan menyerah dulu, ikuti 11 tips cerdas untuk menghadapi bos yang galak di bawah ini.
1. Yakin bosmu adalah bos yang benar-benar buruk?Jangan dulu menilainya tidak kompeten hanya karena satu kali melihatnya berbuat salah.
Jangan keburu menilai jika kamu belum memastikan hal itu benar. Apakah bosmu adalah bos yang benar-benar buruk atau tidak. Jika iya kamu juga harus memastikan tentang apa alasannya dia menjadi bos yang buruk. Apakah itu memang karena kepribadiannya yang kurang baik atau didasari karena karyawan yang tidak bisa dia percaya. Biasanya, bos bersikap tidak toleransi karena karyawan tidak bisa menunjukkan sikap yang bisa dipercaya.
2. Jangan biarkan sikap bosmu mempengaruhi pekerjaanmu.
Segalak apapun bosmu, jangan sampai kamu terpengaruh dan akhirnya memikirkannya terus-menerus. Bosmu boleh galak, tapi pekerjaanmu tetap harus selesai. Bagaimanapun, kamu adakah karyawan yang harus bisa menyelesaikan tugas apapun yang diberikan. Jangan sampai sikap bosmu membuatmu tidak fokus dengan pekerjaanmu.
3. Cari tahu apa sebenarnya motivasi di balik sikap bosmu yang galak.
Apa dia memang galak atau galak itu hanya topeng atau dihormati oleh karyawannya, kamu harus mencari tahunya. Dengan mengetahui motivasi apa yang dia punya, itu juga bisa membantumu dalam mengerjakan pekerjaanmu. Selain itu, dari motivasinya kamu bisa menilai apakah dia bosmu benar-benar merupakan sosok yang buruk atau tidak.
4. Mencatat segala hal yang berhubungan dengan bos mu. Memiliki catatan sama dengan memiliki bukti.
Jika bosmu menyuruhmu untuk menyiapkan sebuah dokumen, maka pastikan kamu mencatatnya. Dengan mencatatnya, bosmu tidak akan pernah bisa mengelak jika dia menyuruhmu atau tidak menyuruhmu melakukan sesuatu. Dengan mencatat semua yang berhubungan dengannya juga membuatmu terlihat profesional karena kamu tidak akan melupakan apapun yang dia suruh.
5. Berada satu langkah di depannya. Contohnya, ingatkan dia sebelum dia minta diingatkan.
Menjadi karyawan yang bertemu dengannya setiap hari pasti akan membuatmu hafal pada semua kebiasaannya. Jika biasanya dia bertanya tentang jadwalnya jam 10 pagi, maka usahakan kamu langsung mengumumkan padanya sebelum dia bertanya. Dengan melakukan hal ini, dia akan takjub pada inisiatifnya dan siapa tahu kamu bisa mengubah sikap pemarahnya itu.
6. Bersikaplah sebagai pemimpin kelompok. Buktikan bahwa kamu bisa diandalkan.
Ambil kendali dalam setiap pertemuan, tunjukkan bahwa kamu memang seseorang yang kompeten dan bisa diandalkan dalam bidangmu. Yakinkan bosmu bahwa dari semua karyawan, kamulah yang paling berpotensi memajukan perusahaan. Bosmu yang pemarah tidak akan suka marah lagi padamu jika kamu kompeten.
7. Mengidentifasi pemicu dari sifat galaknya itu.
Karena tidak ada asap kalau tidak ada api, jadi sebaiknya kamu mencari tahu dulu kenapa bosmu bisa segalak itu. Kamu mungkin bisa mencari tahu lewat karyawan lain yang bekerja lebih lama dengannya yang siapa tahu mengetahui mengapa bosmu memiliki sifat yang galak. Dengan mengetahui alasannya, kamu akan lebih bisa menempatkan seperti apa kamu harus bersikap di depannya dan tidak melakukan sesuatu yang bisa tambah memicu amarahnya.
8. Memastikan untuk menanyakan ulang apa yang bosmu suruh.
Jika dia menyuruhmu untuk mengirimkan email pada pihak A, maka ulangi apa yang dia suruh. Lakukan ini hampir di setiap kondisi dia menanyaimu. Dengan konfirmasi yang pasti, bisa memperkecil kesalahan yang kamu lakukan. Ingat, bosmu adalah bos yang galak, itu artinya kamu dilarang bersalah sekecil apapun itu.
9. Berkonsultasi pada senior di kantor.
Kamu perlu menanyakan pada senior di kantormu tentang sifat bosmu ini. Jika seniormu merasa kewalahan dan tidak bisa lebih lama lagi bertahan, maka kamu bisa memikirkan rencana yang harus kamu lakukan kedepannya. Namun jika seniormu berkata hal ini adalah hal biasa yang masih bisa diatasi, itu artinya kamu hanya perlu kesabaran ekstra untuk beradaptasi pada kegalakan bosmu.
10. Mengusahakan tetap menjadi karyawan teladan dan tidak mudah terpancing emosi saat bosmu marah.
Jangan sampai kamu terpancing emosi saat bosmu marah. Jangan juga kamu membalasnya dengan mengerjakan tugas dengan tidak maksimal. Kamu harus tetap menjadi karyawan teladan yang menter terhadap omelan apapun. Bekerja juga merupakan proses belajar, jadi pastikan kamu menerima semua pelajaran dengan baik demi kebaikan dirimu sendiri.
11. Menunggu saat yang tepat apakah kegalakan bosmu bertahan terus-menerus atau tidak.
Jika banyak rekan kerjamu yang sudah menyerah dengan sikap bosmu, alangkah baiknya kamu menunggu sedikit lagi untuk melihat apakah hal itu bertahan terus-menerus atau tidak. Jika tidak, maka kamu tidak perlu pergi melainkan tetap melakukan tugasmu dengan baik. Tapi jika sikap bosmu bukannya semakin baik malahan semakin parah, jangan ragu untuk pergi dari pekerjaanmu. Kamu tidak perlu mengabdi pada seseorang yang tidak menghargaimu. Dewa Poker