Jumat, 29 Desember 2017

5 Tips mencari partner bisnis yang tepat untuk bangun start-up


5 Tips mencari partner bisnis yang tepat untuk bangun start-up

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Merdeka.com - Ketika membangun sebuah start-up, seorang partner bisnis atau co-founder yang tepat bisa menjadi faktor yang menentukan. partner bisnis berperan penting dalam men-support bisnis dengan keterampilan yang dibutuhkan. Situs Judi Online

Selain itu, co-founder adalah orang yang bisa pertama kita tuju saat ingin membagi tugas-tugas perusahaan atau 'stres' bisnis sehari-hari. Bahkan, co-founder dapat menambah koneksi sekaligus meningkatkan peluang bisnis.

Lalu, bagaimana cara memilih seorang co-founder yang tepat untuk start-up kita? Berikut ulasannya.

1. Mulai dari lingkungan sekitar

Kepercayaan adalah elemen kunci dari hubungan kerja yang baik. Oleh karena itu kita bisa mulai mencari co-founder dari orang-orang yang sudah kita kenal, misalnya teman, keluarga, atau mantan rekan kerja.

Syarat utamanya, tentu mereka harus menguasai keterampilan dan talenta yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis. Anda dan partner pun harus bisa saling terbuka satu sama lain mengenai makna kesuksesan bisnis.

Lebih lanjut, saat memilih orang-orang terdekat sebagai partner bisnis, Anda sebaiknya menentukan target atau ekspektasi bisnis sejak awal. Hal ini diperlukan agar hubungan bisnis dan pertemanan bisa dijaga dari awal.

Menentukan skop kerja, tanggung jawab, dan waktu kerja masing-masing juga menjadi prioritas pertama saat memilih partner bisnis dari orang-orang terdekat.

2. Uji kecocokan terlebih dulu

Ketika sudah menemukan partner yang antusias dengan ide bisnis Anda, jangan terburu-buru menjatuhkan pilihan. Anda perlu mengenal lebih dalam calon partner bisnis tersebut.

Caranya, Anda bisa mulai pergi 'berkencan' dengannya untuk menemukan chemistry dalam bisnis. Saling berdiskusi dan berupaya memecahkan teka-teki dalam lingkup bisnis Anda juga dapat menjadi pilihan kegiatan terbaik saat 'berkencan'.

Anda bisa memperhatikan caranya merespon situasi dan dilema yang sulit, juga bagaimana dia bereaksi terhadap pernyataan atau opini Anda yang bertentangan.

Mengenali pola pikir dan metode kerja si rekan bisnis dapat membantu Anda dalam memprediksi sikapnya ketika sudah bergabung dengan perusahaan Anda nantinya.

3. Dua lebih baik dari empat?

Menurut Neil Patel, seorang pengusaha asal Amerika yang dikenal sebagai salah satu orang paling berpengaruh di jaringan internet versi The Wall Street Journal, dua orang (termasuk Anda) adalah angka yang ideal untuk berpartner dalam bisnis start-up.

Semakin banyak jumlah pendiri sebuah perusahaan atau start-up, maka resiko perselisihan di antara para 'founder' pun semakin meningkat. Akibatnya, kerja tim akan menjadi lebih lambat, khususnya dalam mengambil keputusan-keputusan yang strategis bagi perusahaan.

4. Yang satu 'mengelola, satu lagi 'menjual'

Idealnya, partner bisnis yang Anda cari adalah mereka yang mempunyai kemampuan di bidang yang tidak Anda kuasai. Misalnya, apabila Anda adalah seorang desainer grafis, Anda bisa mencari partner yang menguasai bidang pemasaran atau humas.

Ibaratnya Anda adalah si 'pengelola' yang bertugas mengembangkan produk dan layanan, sementara partner Anda adalah si 'penjual' yang sibuk memasarkan produk-produk tadi ke pelanggan.

Cara ini dapat membuat Anda dan partner fokus ke spesialisasi masing-masing tanpa harus khawatir kebutuhan bisnis lain terbengkalai.

5. Tahu Kapan Harus Mengakhiri dan Mempertahankan Hubungan Bisnis

Bahkan seorang pengusaha hebat pun masih bisa salah dalam memilih partner bisnis. Oleh karena itu, apabila performa partner yang Anda pilih tidak sesuai dengan harapan, opsi mengakhiri hubungan bisnis bisa menjadi jawaban.

Jika Anda akan mengambil opsi tersebut, sebaiknya Anda putuskan sejak dini. Lalu, Anda bisa memanfaatkan kesempatan untuk merekrut seseorang yang lebih berkualitas untuk mengisi posisi yang ditinggalkan.

Guna menghindari hal-hal buruk saat mengakhiri hubungan dengan partner bisnis, sebaiknya sebelum memulai bisnis dan membagi saham perusahaan pertimbangkan dulu saham yang 'pas' untuk partner Anda.

Perjanjian mengenai pembagian saham apabila salah salah satu pemilik memutuskan untuk mundur pun harus jelas. Sebab, di dunia bisnis Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda dan partner bisnis akan berbeda pendapat lagi.

Nah, untuk mengenal lebih lanjut tentang hal-hal lain yang dibutuhkan untuk membangun start-up, Anda bisa menyaksikan acara Start-UP musim kedua yang dimulai tanggal 2 Februari 2015. BANDAR POKER ONLINE

Acara serial berbasis dokumenter yang disiarkan oleh Channel NewsAsia ini terdiri dari 7 bagian. Start-UP musim kedua ini akan mengikuti perjalanan 8 pengusaha (jumlah awal 25 orang), dalam melewati tantangan-tantangan seru untuk memenangkan dana SGD 2 juta atau setara Rp 18,5 miliar dari para investor bisnis.


BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya


SUMBER : https://www.merdeka.com/teknologi/5-tips-mencari-patner-bisnis-yang-tepat-untuk-bangun-start-up.html