Rabu, 16 November 2016

Dengan 7 Cara Ini, Dijamin Keuanganmu Akan Aman Tanpa Utang !

Siapa yang mau terlilit hutang ?

Belakangan ini, "hampir" gak mungkin untuk hidup bebas dari hutang. Sebagian besar dari kita gak memiliki uang tunai untuk membayar rumah, aset atau merencanakan hal-hal yang lebih besar ke depannya. Untuk alasan ini, mengambil sejumlah hutang gak selalu berarti buruk. Misalnya pinjaman mahasiswa dapat membantu mendapatkan gelar perguruan tinggi yang akan lebih melancarkan karir.
Namun ketika datang tagihan kartu kredit yang melambung tinggi, kredit mobil dan bentuk lain dari hutang, kita akan mulai kelabakan. Berikut adalah tujuh saran untuk membantu kamu memikirkan apa yang terbaik untuk kamu dan hutangmu.

1. Jujurlah dan akui betapa borosnya kamu, kemudian mulai rencanakan hutang dengan baik.

a1-855323653bbfeff0e6f1e25ff2aefa93.jpg
Hutang menumpuk karena berbagai alasan. Jika itu memang karena kebiasaan belanjamu yang impulsif, kamu perlu mengakuinya. Kumpulkan semua kartu kreditmu, mobil dan bentuk pinjaman lainnya. Kemudian, buatlah catatan saldo, suku bunga, tanggal jatuh tempo, pembayaran minimum dan berapa lama itu akan lunas. Sempatkan waktumu beberapa menit saja untuk ini, karena ini penting.

2. Lakukan perubahan kegiatan positif yang menguntungkan.

a2-57b66836c90f53be5765ba9151dec57d.jpg
Daripada meratapi dirimu sendiri yang memiliki terlalu banyak hutang, jauh lebih baik jika menyelesaikan satu per satu dari nominal terkecil namun yang dirasa membebani. Tambahkan kegiatan yang menghasilkan profit bila menungkinkan, fokusmu harus pada pengurangan hutang. Untuk misi tersebut, kamu juga bisa mempermudahnya dengan berprinsip gak akan ambil hutang baru, sebelum hutang yang lama lunas.

3. Atur pembayaranmu menjadi otomatis.

a3-9a3aac57a93c59fca46e1b69e002ecf9.jpg
Aturlah kardu kreditmu ataupun pembayaran pinjamanmu ke dalam autodebet. Sehingga ketika tibanya masa tempo bayar hutang, kamu akan terhindar dari biaya keterlambatan bayar. Hal tersebut juga bisa mendorongmu gak menggunakan uang pelunasan hutang tersebut untuk keinginan lainnya.

4. Prioritaskan, prioritaskan dan prioritaskan! Itu yang terpenting.

a4-dd9dcab5d648205a376b6754f359849f.png
Jika kamu tidak dapat membayar semua hutangmu setiap bulan, prioritaskan lah apa yang dapat kamu bayar terlebih dulu. Memberikan prioritas utama untuk hutang dan menyelesaikannya satu per satu dijamin akan melegakanmu pelan-pelan. Utamakan rumah atau mobil, kebutuhan seperti utilitas, dan hutang yang gak bisa kamu tunda: termasuk pinjaman mahasiswa dan pajak yang belum dibayar. Kemudian barulah mengatasi hutang tanpa jaminan, seperti kartu kredit.

5. Mulai segera bayar dan lunasi segala sesuatu secara tunai.

a5-6b43587e11b7234a98afdad764ecf078.jpg
Mungkin kelihatan ketinggalan zaman, tapi hindarilah membayar dengan kartu kredit dan mulai menggunakan uang tunai, atau bisa juga cek dan kartu debit sebagai gantinya. Hal tersebut memang membutuhkan perencanaan ekstra untuk memastikan kamu memiliki cukup uang tunai di dompetmu, namun hal ini mempermudahmu dalam mengontrol pengeluaran serta mengindari kebiasaan belanja impulsif yang gak sehat.

6. Memangkas kebutuhan memang bisa, tapi lebih baik jika menambah potensi penghasilan.

a6-d0771eb2b7ed6e4ba8b4dd6213aeeed9.jpg
Banyak orang beranggapan mereka gak punya cukup uang untuk mengurangi hutang mereka dalam waktu singkat. Gunakanlah aplikasi penghitung pengeluaran atau sekedar kalkulator belanja untuk menemukan "benalu" utama dalam pengeluaranmu agar hutangmu bisa dikurangi dengan lebih cepat. Jika kamu menemukan hal apa yang membuat hutangmu membengkak, kamu bisa berlatih menguranginya, misalnya ngopi di kedai eksklusif. Jika kamu sangat kesulitan mengubah gaya hidupmu, tambahkan potensi penghasilanmu dengan melakukan kerja atau bisnis sampingan.

7. Jangan lupa bahwa kamu perlu menyiapkan pensiun.

a7-930caf22dcee775202672e1aa527436e.jpg
Tanya pada dirimu sendiri, apakah kamu memang membutuhkan aksesoris handphone tersebut? Apakah kamu memang merasa perlu memiliki gadget paling baru tersebut? Ingat bahwa kamu perlu menyiapkan dana untuk bisa membuatmu bertahan di usia pensiun, ya, uang pensiun. Bukan menakutimu, belum tentu perusahaanmu memberikan uang pensiun saat kamu pensiun nanti akibat manajemennya yang dinamis, terus berganti dengan aturan-aturan baru. Lagipula kalaupun ada uang pensiun itu gak akan sebesar gajimu, jadi kalau kamu mau taraf hidupmu pada level yang gak menurun, kamu harus menabung.

Jika kamu menyadari bahwa kamu berhutang lebih dari yang dapat kamu kelola, jangan malu untuk mencari bantuan, terutama secara moral. Ahli psikologi atau bahkan orang terdekat yang kamu percaya dapat pelan-pelan membantumu "sembuh" dari belanja impulsifmu, sementara penasihat keuangan dapat membantumu melalui proses pelunasan hutang.. Hiduplah dengan seminimnya hutang, hiduplah dengan bebas stres !