Minggu, 30 Juli 2017

Motif Hacker Korut: Curi Uang Demi Tambah Devisa Negara


Korea Utara (Korut) tidak pernah selesai untuk menuai sensasi. Selain terus menerus mendapat gencatan dari dunia internasional akibat uji coba persenjataan nuklirnya, negara ini juga mendapat sorotan akibat serangan hacker-nya yang merugikan banyak pihak. Situs domino 99

Meski demikian, serangan hacker Korea Utara dilakukan bukan tanpa alasan. Hasil studi Institut Keamanan Finansial Korea Selatan atau FSI menyebutkan, aksi peretasan ini dilakukan Korea Utara untuk mencuri uang demi menghidupi negaranya yang miskin di tengah belenggu sanksi internasional.

Dilansir dari Thestar.com.my, Sabtu (29/7/2017), awalnya dunia internasional mencurigai motif Korut di balik aksi peretasan untuk mencuri berbagai data rahasia pemerintahan di beberapa negara. Namun FSI mengungkap, hal tersebut tidak lagi dilakukan dalam beberapa tahun belakangan ini.

Banyaknya mata uang asing yang masuk ke Korea Utara membuat kecurigaan tersendiri bagi badan intelijen ini. FSI mengatakan, mata uang asing tersebut justru didapat pemerintah Korut dari aksi peretasan yang dilakukan pasukan sibernya.

Korea Utara dicurigai berada di balik kelompok peretas internasional bernama Lazarus. Laporan terbaru dari analisa kejahatan cyber pemerintah Korea Selatan dengan sejumlah lembaga komersial pada 2015 hingga 2017 menemukan nama jaringan kerja Lazarus lainnya, yakni Andariel. Poker domino

"Bluenoroff dan Andariel memiliki kesamaan akar, namun mereka berbeda target dan motif. Andariel fokus untuk menyerang bisnis Korea Selatan dan lembaga pemerintahan dengan menggunakan metode yang dirancang khusus untuk negara itu," ujar laporan tersebut.