Sabtu, 09 September 2017

Ini penyebab utama lambatnya pembangunan rumah murah untuk masyarakat RI


Pakar kehutanan dan pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Ricky Avenzora mengatakan kayu memiliki peran tak terbagi dalam kehidupan manusia. Kayu dapat menjadi dasar untuk memperbaiki kekeliruan besar yang telah dibuat kurun waktu lima dekade lalu di saat politik-lingkungan telah dibiarkan menghancurkan wood-basedrumah industry dan ekonomi Indonesia. Situs poker online



"Atas dasar isu lingkungan yang dihembuskan para antek-antek ecoterorism, kita semua telah gegabah dan "over-acting" dalam membangun sektor kehutanan kita yang menjadi sumber material penting, murah dan bersifat renewable untuk membangun rumah bagi rakyat," kata Ricky saat berbincang dengan media, Rabu (6/9).

Menurut Ricky, dalam hal supply-capacity ada dua hal penting yang tidak bisa dipungkiri yaitu pembangunan perumahan rakyat telah menjadi sangat mahal, dan pembangunan perumahan rakyat telah kehilangan hakekatnya sebagai salah satu wujud penting dari tanggung jawab pemerintah untuk menegakkan kesejahteraan serta keadilan sosial.

"Perlu kita sadari berbagai mining-based material yang dipakai dalam membangun perumahan selama ini adalah tidak hanya menimbulkan efek ekonomi tinggi dalam berkinerja, melainkan juga telah menimbulkan capital-flight yang luar biasa besarnya bagi keuntungan bangsa lain," tegasnya.

Aspek kemahalan harga material properti, menjadikan harga rumah menjadi semakin tidak terjangkau oleh rakyat, dan kemudian pada fase berikutnya pada banyak kasus menyuburkan praktek-praktek pembangunan perumahan rakyat yang penuh dengan siasat-pemasaran yang tidak bertanggungjawab dan merugikan rakyat dalam hal kualitas rumah yang didapat.

Lebih lanjut, kata Ricky, pada ruang lain, menimbulkan efek persaingan usaha perumahan yang sangat tidak sehat. Akhirnya, kapitalisasi usaha perumahan hanya dikuasai oleh para pemilik modal besar yang kemudian pada suatu fase menjadi sangat greedy untuk menguasai lahan, pasar dan mendikte harga perumahan.

Dia menambahkan, dalam konteks membangkitkan wood-based-home-development, tidak perlu ada keraguan Indonesia memiliki potensi kayu yang lebih dari cukup untuk dipakai membangun perumahan rakyat setiap tahunnya.

Ricky mengatakan, jika dahulu kebutuhan kayu pertukangan selalu diorientasikan untuk dipasok melalui skema hard-wood yang umumnya menjadi ciri utama dari produk hutan alam, maka saat ini berbagai teknologi desain konstruksi, teknologi wood-compound, serta pengawetan kayu telah maju sangat pesat untuk mencapai efisiensi penggunaaan kayu secara luas dan murah. Jadi, tidak ada alasan lagi menafikan manfaat besar kayu dalam menyokong perumahan.

Adapun untuk memberdayakan sektor kehutanan bagi pembangunan perumahan rakyat, empat hal penting mendesak dilakukan dan diterapkan secara konsisten, yaitu reengineering politik dan kebijakan kehutanan, reengineering politik dan kebijakan tata ruang, reengineering politik dan kebijakan ekonomi kerakyatan, serta mendesain program transisi yang masif serta terukur.

Empat hal itu, ditegaskan Ricky, bukan hanya penting dilakukan untuk memberikan kepastian hukum bagi dunia usaha dalam mendesain rencana kerja mereka secara berkelanjutan dan pasti, terutama berkaitan sokongan industri dan teknologi kayu, melainkan juga sangat diperlukan untuk mengangtisipasi cepatnya pertumbuhan populasi dan berbagai kebutuhannya.

"Politik dan kebijakan kehutanan perlu 'dicuci gudang' dan dibersihkan dari semua paradigma placebo benefit yang dicanangkan oleh para anasir ecoterorism," tegasnya. Poker online

Saat ini, backlog alias ketimpangan akses perumahan di Indonesia masih menjadi masalah. Terobosan mutakhir dinilai perlu diterapkan untuk mengatasi backlog property.

"Masih bergulirnya isu backlog property dan kemahalan harganya menjadi salah satu indikator penting untuk menyatakan supremasi kayu untuk kebutuhan hidup manusia tidak bisa dipungkiri," pungkas Ricky.

 www.satuqq.com