Selasa, 12 September 2017

Saudagar Muslim Indonesia di Jajaran Orang Terkaya Dunia


Saudagar Muslim Indonesia di Jajaran Orang Terkaya Dunia

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Kehidupan getir sebelum menjadi orang terkaya Indonesia, menempa pribadi kedua pengusaha muslim ini. Baca kisah ini. Situs judi Online 

Suatu waktu di 1981, seorang ibu tengah pusing bukan kepalang. Uang Rp 75 ribu harus segera digenggamnya. Tak ada uang, putra tercintanya takkan bisa membayar biaya administrasi awal di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Sebuah kain halus jadi pilihan. Kain kesayangan itupun jatuh ke tangan perusahaan gadai. Meski kehilangan benda berharganya, senyum mengembang di wajahnya. Sang anak bisa melanjutkan perjalanannya dengan menjadi mahasiswa UI.

Dialah Haliman, ibunda dari Chairul Tanjung (CT). Cintanya membawa CT menjadi pengusaha pemilik aneka bisnis dengan kekayaan US$ 4 miliar atau sekitar Rp 45,26 triliun. Dari sebuah kain halus, titian kehidupan CT menghantarkannya menjadi salah satu orang terkaya dunia.

Majalah Forbes tak ragu menyematkan gelar The World's Billionainer bagi CT berdampingan bersama Bill Gates, pemilik Microsoft, dan raja media sosial, Mark Zuckerberg.

Memang tak hanya CT yang masuk dalam daftar itu. Ada 18 pengusaha Indonesia yang menyandang gelar orang terkaya sedunia. Namun, bersama Achmad Hamami, CT adalah sedikit dari pengusaha muslim yang mampu menembus daftar bergengsi tersebut.

Berikut adalah profil dua pengusaha muslim Tanah Air yang masuk daftar miliarder kelas dunia:

Chairul Tanjung

Usia: 51 tahun
Peringkat The World's Miliarder: 385
Peringkat Indonesia 50 Richest: 5
Harta kekayaan: US$ 4 miliar

Kondisi ekonomi yang pas-pasan telah mengasah otak bisnis Chairul Tanjung muda. Jual beli fotocopi bahan diktat perkuliahan di fakultas kedokteran gigi UI menjadi perkenalan pertamanya dengan dunia bisnis. Untungnya tak seberapa, hanya Rp 15 ribu. Namun dari titik inilah, CT muda memulai hidup sebagai pebisnis.

Pada 1987, CT bersama dua rekannya mulai merintis bisnis kecil-kecilan dengan mendirikan perusahaan pembuat sepatu anak-anak untuk tujuan ekspor.

PT Pariarti Shindutama menjadi jejak pertamanya sebagai pengusaha. Pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia mampir ke perusahaan yang awalnya dimodali dari kredit Bank Exim sebesar Rp 150 juta.

Sayang, nasib berkata lain. CT harus berpisah dengan mitra bisnisnya karena perbedaan visi. Niat menjadi pebisnis tetap menggelora. Usaha baru pun kembali dibangun si Anak Singkong.

Para Group menjadi pelabuhan kedua CT membangun bisnis barunya. Tiga bisnis inti jadi fokusnya. Sektor keuangan lewat bendera Para Global Investindo, media dan investasi (Para Inti Investindo), dan properti (Para Inti Propertindo).

Lewat bendera Para Group, nama CT makin berkibar. Berbekal uang Rp 1, CT membeli Bank Mega. Bank ini memang tengah dalam karantina Bank Indonesia (BI). CT harus mengembalikan cicilan selama 15 tahun yang bisa diselesaikan dalam 10 tahun.

Keputusan besar lain yang diambil CT adalah mengakuisisi saham Carrefour di Indonesia milik perusahaan Prancis. Lewat Trans Corp, 40% saham PT Carrefour Indonesia beralih menjadi milik perusahaan milik CT. Uang Rp 3 triliun digelontorkan untuk aksi bisnis ini.

Kurang dari dua tahun, CT resmi menguasai seluruh saham PT Carrefour Indonesia. Kali ini dana Rp 7,2 triliun harus dirogoh CT untuk memboyong Carrefour.

Nama CT di bidang media juga tak bisa dipandang sebelah mata. Dua stasiun televisinya, Trans TV dan Trans 7, mendapatkan hati di mata penonton Indonesia. Aksi terbaru, Trans Corp mengambil alih 80% saham perusahaan televisi berbayar milik pemerintah, Telkom Vision.

Tak puas hanya bermain di bisnis televisi, CT perlahan-lahan merambah bisnis media baru. Media portal terbesar di Indonesia, PT Agranet Multicitra Siberkom dengan situsnya detik.com, jadi sasarannya.

Dengan puluhan perusahaan dan anak usahanya, tak mengherankan jika Forbes menobatkan CT sebagai orang terkaya dunia.

Achmad Hamami

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya


Usia: 83 tahun
Peringkat The World's Miliarder: 1.136
Peringkat Indonesia 50 Richest: 18
Harta kekayaan: US$ 1,6 miliar

Bisnis les matematika kecil-kecilan yang dirintis di rumah, menjadi pembuka lembaran hidup baru Achmad Hamami. Pria berusia 83 tahun ini, sebelumnya hanya mengenal dunia militer Indonesia.

Berpangkat kolonel, Hamami yang pernah mengecap pendidikan di Angkatan Udara Belanda, Militaire Luchtvaart, menjadi perwira menengah termuda di akhir 1960. Sayang, karier militernya terhenti. Forbes.com melaporkan sang perwira sudah muak dengan wabah korupsi yang berjangkit di tempat kerjanya.

Memiliki pribadi bersih ditambah pengalaman militer, awan keberuntungan berhembus ke wajah Hamami. Perusahaan alat berat ternama Amerika Serikat, Caterpillar, berminat menggandengnya. Posisinya, distributor alat-alat berat milik perusahaan di Indonesia.

Keberuntungan makin berhembus seiring pembangunan megaproyek banyak bermunculan di Tanah Air. Bisnis alat berat Hamami yang membawa nama Trakindo Utama pun makin berkembang.

Meski memegang lisensi sebagai distributor Caterpillar, Hamami tak lantas berpuas diri. Pelan-pelan, ekspansi bisnis mulai dirancang. Hamami dan keluarga memutuskan merambah dunia keuangan.

Perusahaan pembiayaan, Chandra Sakti Utama Leasing, menjadi pijakan awal di bisnis barunya ini. Hamami membeli perusahaan ini dari Standard Chartered.

Ekspansi bisnisnya tak berhenti disini. Hamami makin fokus di bisnis keuangan dengan membeli HD Finance. Pria yang masuk daftar orang terkaya ke-18 di Indonesia ini ingin mencicipi gurihnya bisa pembiayaan kendaraan.  BANDAR POKER ONLINE

Seiring usianya yang makin renta, ditambah penglihatannya yang tergerus penyakit glukoma, Hamami harus menyerahkan estafet bisnisnya. Muki, putra tertuanya, menjadi pilihan untuk melanjutkan bisnis yang telah dirintisnya.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya