Sabtu, 17 Desember 2016

Sulap Kayu Bekas Jadi Tasbih, Pria Ini Raup Untung Rp 30 Juta/Bulan

Agen Bandarq Terbaik | Domino 99 | Poker Online Terpercaya
Memanfaatkan kayu bekas dan biji-bijian, Muhammad Ikhwan (35) warga Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi membuat tasbih, gelang dan kalung aksesoris. Kayu-kayu kecil bekas dari penggergajian dikumpulkannya kemudian dibuat butiran-butiran kecil dan dirangkai menjadi tasbih, gelang dan kalung bermacam ukuran dan warna.

Karyanya ini sudah terdistribusi ke seantero Indonesia. Bahkan, distributor tasbih dari Turki pun sempat datang dan memesan hasil karyanya ini. Sebulan, pria asli Banyuwangi ini meraup untung berkisar Rp 30 juta. Bahkan saat Idul Adha keuntungannya bisa tembus Rp 100 juta.

"Awal mengumpulkan kayu bekas. Setelah saya buat tasbih kok ya laku. Akhirnya beli kayu macam-macam untuk pemesanan. Banyak yang pesan kayu-kayu mahal," ujar Muhammad Ikhwan kepada detikFinance, Jumat (16/12/2016).

Tak hanya kayu, pesanan kemudian mulai bermacam-macam. Ada yang pesan tasbih dari batu, tulang dan tanduk. Dan barang pun juga tak hanya tasbih, gelang dan kalung, berbagai macam pipa rokok, sabuk dan tongkat pun dibuatkan.

Untuk jenis kayu sesuai permintaan. Namun Ikhwan mengaku menyiapkan berbagai macam kayu. Mulai dari kayu gaharu, nagasari, akar bahar urat emas, galih asem, biji genitri, red coral dan masih banyak lagi.

"Tetap buat tasbih, gelang dan kalung. Tak hanya tasbih, saya juga buat rosario dan tasbih Buddha. Kalau rosario 112 biji, kalau Budha 108 biji," tambahnya. Domino 99

Untuk membuat tasbih, gelang dan kalung dari kayu ini, Ikhwan memotong kecil-kecil kayu gelondongan sesuai ukuran. Kayu kemudian dibentuk sesuai dengan motif dengan ukuran 5 mm - 10 mm. Butiran itu kemudian diampelas agar halus. Setelah itu kayu direndam dengan pewarna dan dikeringkan.

"Selanjutnya dipoles biar mengkilat. Polesnya pakai kayu juga. Tidak pakai bahan kimia hanya pewarna tekstil. Untuk desain kita buat sendiri. Karena pisau bubut kayu saya buat sendiri dan bermacam-macam," tambahnya.

Kendalanya, tambah Ikhwan, saat cuaca mendung. Kayu yang telah diproses sulit kering. Jika dioven pun hasilnya tak maksimal.

"Biasanya saya bawa ke pantai untuk dijemur. Karena di daerah saya daerah dingin," bebernya.

Dalam satu bulan, Ikhwan mampu memproduksi 400 kodi. Sebelumnya, dia hanya mampu 20-50 kodi per bulan. Sementara untuk harga per kodi dijualnya antara Rp 30 ribu hingga Rp 3 juta. Sementara untuk pendistribusian sudah hampir merata di pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra.

"Untuk yang kirim ke Turki saya hanya mampu 400 kodi per bulan. Saya dibantu oleh 7 orang pegawai dan 20 orang freelance merangkai tasbih. Kita lebih mengutamakan kualitas bukan kuantitas. Makanya tidak banyak yang kita produksi." ujarnnya.

Sementara ini, Ikhwan mengaku masih mengandalkan media sosial untuk menjual produknya. Dari medsos tersebut dirinya bertransaksi dan mem-posting testimoni dari para pembelinya.

"Medsos sangat membantu saya menjual produk saya ini," pungkasnya.


Agen Bandarq Terbaik | Domino 99 | Poker Online Terpercaya

Sumber : https://finance.detik.com/peluang-usaha/d-3373415/sulap-kayu-bekas-jadi-tasbih-pria-ini-raup-untung-rp-30-jutabulan